Minggu, 12 Juli 2009
PearlOil Akan Garap Gas di Blok Sebuku
KOTABARU. Setelah batu bara dan bijih besi, satu lagi 'harta karun' Pulau Sebuku yang akan segera diragap. Gas. Pada hari Kamis, (18/09) lalu di Operation Room Kantor Bupati Kotabaru telah dilaksanakan Sosialisasi dan Konsultasi Publik rencana kegiatan pengembangan lapangan gas lepas pantai ruby di Blok Sebuku Selat Makassar. Perusahaan yang akan menggarap gas Sebuku ini adalah PearlOil (Sebuku) Ltd, sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di Singapura (Pearl Energy).
Dalam paparannya, PearlOil akan membangun anjungan kepala sumur (wellhead paltform) dan anjungan produksi (production quarters platform) di perairan sekitar Pulau Lari-Larian atau kira-kira 133 kilometer ke arah timur Pulau Sebuku pada sekitar bulan Maret 2011. Selain itu, PearlOil juga akan memasang pipa bawah laut sepanjang lebih kurang 300 kilometer untuk menyalurkan gas dari anjungan ke Senipah, Balikpapan, Kalimantan Timur . Sedangkan tahap produksi komersial akan dilakukan mulai 2012.
Hadir dalam sosialisasi itu Bupati Kotabaru, H. Sjachrani Mataja dan Pejabat dari BP Migas Departemen Pertambangan dan Energi, serta sejumlah pejabat terkait dari Provinsi Kalsel dan Kabupaten Kotabaru.
Panitia HUT RI Pulau Sebuku Terbentuk
SUNGAI BALI. Pemerintah Kecamatan Pulau Sebuku telah membentuk kepanitiaan dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Ulang Tahun Ke-64 Kemerdekaan RI. Rapat pembentukan yang dilaksanakan pada Sabtu (13/06) dihadiri oleh unsur Muspika, perwakilan perusahaan, tokoh masyarakat dan Kepala-Kepala Desa Se-Kecamatan Pulau Sebuku itu, selain membentuk panitia juga membicarakan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dan sumber pendanaannya.
Kegiatan yang akan dilaksanakan selain Upacara Bendera antara lain adalah pertandingan sepak bola, bulu tangkis, bola voli, sepak takraw dan tenis meja, lomba melukis dan debat bahasa inggris. Selain itu juga akan dilaksanakan acara syukuran shalat hajad, hiburan serta karnaval.
Rapat yang dipimpin Camat Pulau Sebuku, M.Maulidiansyah, AP, M.Si memilih Ketua Panitia adalah Abdul Syahid AR (Kades Sungai Bali) dan Sekretaris Ujang Arhadi. Dalam arahannya Camat mengarapkan agar seluruh kegiatan sudah bisa berakhir pada tanggal 17 Agustus 2009 karena diperkirakan bulan Ramadhan sudah mulai pada tanggal 21 atau 22 Agustus.
BKD Monitoring ke Pulau Sebuku
SUNGAI BALI. Hari Rabu (24/06) yang lalu Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kotabaru melaksanakan pembinaan dan monitoring bidang kepegawaian ke Kecamatan Pulau Sebuku. Tim monitoring yang dipimpin oleh Dra. Hamdah, Sekretaris BKD itu datang bersama beberapa Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Staf yang terkait langsung dengan berbagai masalah kepagawaian.
Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan Pulau Sebuku tersebut hadir seluruh staf kantor Kecamatan, para pejabat pengelola kepegawaian di Puskesmas, pejabat Tata Usaha pada sekolah-sekolah se-Kecamatan Pulau Sebuku dan para Sekretaris Desa yang telah menjadi PNS.
Kegiatan dibuka oleh Camat Pulau Sebuku, M. Maulidiansyah, AP, MSi dan dilanjutkan dengan sesi dialog yang disambut cukup antusias oleh para peserta. Berbagai permasalahan kepegawaian seperti masalah kenaikan pangkat, jabatan, mutasi, pendidikan pegawai hingga tunjangan kesejahteraan pegawai menjadi topik yang dibahas. Maulidiansyah mengharapkan agar kegiatan ini dilaksanakan secara rutin, kalau perlu siap dengan perangkat dan staf pelaksana, sehingga pegawai yang perlu naik pangkat, gaji berkala dan sebagainya cukup diurus di kecamatan, atau dengan kata lain BKD jemput bola.
Sabtu, 11 Juli 2009
Kantor Desa Ujung Diresmikan
TANJUNG MANGKOK. Camat Pulau Sebuku, M. Maulidiansyah, AP, MSi meresmikan penggunaan Kantor Desa Ujung pada hari Sabtu (6/07) lalu. Pembangunan Kantor yang dibiayai dari bantuan PT. SILO dan bantuan Pemerintah Kabupaten Kotabaru itu menghabiskan anggaran sekitar Rp 85 juta dilaksanakan sejak tahun 2007.
Acara selamatan tersebut juga dihadiri oleh unsur Muspika Kecamatan Pulau Sebuku, para Kepala Desa dan Ketua BPD se-Kecamatan Pulau Sebuku dan dari manajemen PT. SILO. Dalam laporannya, Kades Ujung, Abdul Muin, mengatakan bahwa kantor desa ini cukup memakan waktu lama sejak kepemimpinan Kades sebelumnya karena terbentur masalah dana, untuk itu, ia mengucapkan terima kasih kepada PT. SILO yang sudah membantu sekitar Rp. 60 juta dan sisanya dari bantuan Pemda.
Camat Pulau Sebuku dalam sambutannya meminta agar kantor desa tersebut agar dipelihara dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kegiatan administrasi pemerintahan desa dan pelayanan masyarakat. Pembangunan kantor desa adalah tanggungjawab desa itu sendiri yang telah diberikan otonomi untuk mengurus rumah tangganya sendiri sesuai kemampuan desa.
Desa Ujung memiliki potensi yang besar terutama di bidang industri kecil dan kepariwisataan, untuk itu, Camat meminta agar Kepala Desa bersama masyarakat dapat memanfaatkan potensi ini. Seperti industri krupuk ikan yang sudah terkenal hingga ke Pulau Jawa, industri minyak kelapa, dan kerajinan pohon bakau. Selain itu, keberadaan PT. SILO dapat menjadi pembina atau bapak angkat bagi usaha-usaha tersebut. Secara khusus amat meminta agar Pantai Tanjung Mangkok yang cukup indah dan sangat luas dapat dikembangkan oleh Pemerintah Desa, apalagi beberapa waktu lagi, jalan menuju areal ini akan segera diperlebar dan diaspal.
Jumat, 10 Juli 2009
Kolaborasi Menjaga Cagar Alam Pulau Sebuku
SUNGAI BALI. Dalam upaya menyelamatkan kawasan cagar alam Pulau Sebuku, pemerintah telah membentuk Lembaga Kolaborasi Pengelolaan Cagar Alam Selat Sebuku. Lembaga ini merupakan sarana kemitraan antara Pemerintah dalam hal ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Selatan dan Pemerintah Kabupaten Kotabaru, pengusaha yaitu PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO), dan masyarakat di sekitar kawasan cagar alam. Pada hari Sabtu (27/06) yang lalu telah dilaksanakan kegiatan penyuluhan bertempat di Aula PT. SILO, Sungai Bali yang dihadiri langsung oleh Kepala BKSDA Provinsi Kalsel, Bambang Dahono Adji, Direktur Operasional PT. SILO, Henry Yulianto serta Muspika Kecamatan Pulau Sebuku. Dalam arahannya, Kepala BKSDA Kalsel meminta agar masyarakat ikut serta menjaga kawasan cagar alam Selat Sebuku karena kawasan tersebut merupakan milik bersama yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup habitat hewan dan tumbuhan seperti ikan, udang dan lain-lain. Di samping itu, keberadaan kawasan hutan mangrove juga menjadi penyelamat apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam seperti tsunami. Untu itu lembaga kolaborasi ini juga telah mulai melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti budi daya jamur tiram dan peternakan rusa (menjangan). Sementara itu, Camat Pulau Sebuku, M. Maulidiansyah, AP, M.Si mengharapkan agar lembaga ini bukan sekedar untuk melarang masyarakat beraktivitas di kawasan cagar alam, tetapi juga dapat memberi solusi, karena sebagian besar penduduk Pulau Sebuku khususnya di Desa Rampa merupakan nelayan kecil yang sangat tergantung dan terbiasa hidup di kawasan pasang surut seperti di hutan bakau atau mangrove ini. Camat juga berharap agar kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan lembaga kolaborasi agar benar-benar berdasarkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat sehingga semua kegiatan dapat berhasil mencapai tujuannya, bukan kegiatan yang direncanakan dari atas. Pada kesempatan itu Direktur Operasional PT. SILO juga menyambut baik berbagai aspirasi yang disampaikan masyarakat pada pertemuan tersebut dan siap membantu lembaga ini dengan program Community Development (CD) atau Corporate Social Responsibilty (CSR). Hadir pula pada kegiatan tersebut para Kepala Desa dan Ketua BPD dari 4 desa binaan PT. SILO yaitu Serakaman, Sungai Bali, Rampa dan Ujung, serta tokoh-tokoh perwakilan masyarakat yang juga tergabung dalam Lembaga Kolaborasi. Mereka menyampaikan berbagai saran dan permasalahan yang dihadapinya, antara lain mengharapkan agar dibuatkan patok-patok yang jelas mengenai batas-batas cagar alam supaya masyarakat menjadi tahu daerah mana yang boleh digarap. Muncul juga keinginan untuk dibuatnya kawasan perkebunan buah-buahan atau agiribisnis di Gunung Halaban Desa Sungai Bali, industri pengolahan minyak kelapa di Desa Ujung, tempat penyimpanan ikan di Desa Rampa dan kegiatan menjahit di Desa Serakaman.
Lancar, Pilpres di Pulau Sebuku
Berkat kerja sama semua unsur yang ada di Pulau Sebuku, Pilpres 2009 dapat terlaksana dengan lancar. Bahkan, jam 16.00 tanggal 8 Juli 2009, rapat pleno di tingkat kecamatan sudah dapat terlaksana dengan baik. Berbeda dengan Pileg bulan April lalu, Pemilu kali ini memang lebih simpel karena pesertanya cuma tiga capres/wapres, bandingkan dengan caleg yang 500 lebih... Setelah dilaksanakan pleno, hasil perolehan suara untuk capres/wapres di Kecamatan Pulau Sebuku adalah sebagai berikut : 1. Mega - Prabowo : 631 (18,09%) 2. SBY - Boediono : 1.955 (56,05%) 3. JK - Wiranto : 902 (25,86%)
Kehadiran pemilih pada Pilpres kali ini agak lebih baik dibandingkan Pileg lalu yang cuma 61%, sekarang dari 5.390 pemilih terdaftar di DPT, yang hadir sebanyak 3.737 (72,33%) termasuk 21 orang pemilih tambahan menggunakan KTP.
Menurut Camat Pulau Sebuku, M.Maulidiansyah, AP, MSi, lancarnya Pilpres kali ini karena dukungan dari seluruh masyarakat terutama KPPS, PPS dan PPK dan dibantu aparat keamanan seperti Linmas dan Polsek. Selain itu, dukungan sarana transportasi dari PT. BCS dan PT. SILO turut membantu proses distribusi logistik hingga ke TPS-TPS yang berjumlah 20 TPS. "Alhamdulillah, Pulau Sebuku, kecamatan yang paling awal menyelesaikan perhitungan suara di Kotabaru ini," kata Maulidiansyah.
Menurut rencana, hari Sabtu (11/07) besok, semua logistik Pilpres akan diantar ke Kotabaru dengan menggunakan kapal.
Profil Pulau Sebuku
Pulau Sebuku merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan luas 225,5 km2 kecamatan ini terdiri 8 desa yaitu Desa Ujung, Desa Rampa, Desa Sungai Bali (ibukota kecamatan), Desa Serakaman, Desa Belambus, Desa Mandin, Desa Kanibungan dan Desa Sekapung.
Secara geografis, Pulau Sebuku berada tepat di tengah-tengah wilayah NKRI. Di sebelah barat berbatasan dengan Pulau Laut, di sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar. Penduduknya sekitar 8.270 jiwa atau sekitar 2.200 keluarga. Sebagian besar adalah nelayan dan petani kebun, sebagian lagi bekerja di perusahaan pertambangan batu bara dan bijih besi yang ada di pulau ini, yaitu PT. Bahari Cakrawala Sebuku (BCS) dan PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO).
Pusat pemerintahan Kecamatan Pulau Sebuku ada di Desa Sungai Bali (03"24'32,2 dan 116"24'25,7) berjarak sekitar 45 menit dari ibukota Kabupaten Kotabaru naik speedboat atau sekitar 20 menit dari Teluk Gosong, pelabuhan terdekat dari Pulau Laut. Selain dengan speedboat, wilayah ini juga bisa diakses dengan kapal ferry dan kapa penumpang umum 2 kali seminggu.
Di samping pertambangan, pulau ini juga memiliki potensi bidang perikanan dan kelautan, perkebunan karet dan merica serta pariwisata. Terdapat pula industri kecil pengolahan hasil laut seperti kepiting, cumi-cumi, udang dan rajungan yang diolah menjadi makanan awet, abon, kerupuk dan sebagainya. Juga terdapat kerajinan rotan dan kayu bakau.
Langganan:
Postingan (Atom)