SUNGAI BALI. Pada Kamis (3/09) subuh, warga Desa Sungai Bali dan Rampa dikejutkan adanya kobaran api di komplek SMPN 1 Pulau Sebuku. Sebagian warga yang baru saja melaksanakan shalat subuh di hari ke 12 Ramadhan itu memang agak terlambat mengatasi kebakaran tersebut. Menurut Dayan, seorang operator speedboat yang sedang berada di pelabuhan bersiap-siap mengantar Camat yang akan rapat di Kotabaru, termasuk yang pertama mengejar ke lokasi kejadian menuturkan bahwa ia sudah beberapa saat melihat ada cahaya merah dari arah bukit lapangan bola yang berdekatan dengan SMPN 1, namun ia dan beberapa rekannya menganggap itu biasa saja terjadi karena arahnya sama dengan kawasan pertambangan PT. SILO. Baru setelah ia mengejar naik sepeda motor, masyarakat mulai ramai menuju lokasi. Namun api sudah melumat sebuah rumah dinas guru dan menganguskan sebagian bangunan ruang belajar yang ada di sebelahnya.
Warga dan beberapa karyawan PT. SILO yang kebetulan akan berangkat kerja hanya bisa menyelamatkan barang-barang di bangunan Kantor Kepsek dan Guru yang berada diurutan berikutnya untuk diamuk si jago merah. Beruntung, 3 unit mobil tangki air PT. SILO segera datang ke lokasi kejadian dan api dapat dikuasai sekitar sejam kemudian.
Sebuah bangunan rumah dinas guru terdiri dari 2 kopel, 3 buah ruang belajar kelas 3 dan kelas 2 ludes, serta sebuah bangunan kantor Kepsek rusak berat. Seluruh bangunan memang sudah cukup tua dan terbuat dari kayu.
Menurut Kepsek SMPN 1 Pulau Sebuku, Hamdan, api berasal dari rumah dinas guru (Sdr. Andan) yang sedang ditinggal penghuninya sehari sebelumnya ke Kotabaru. Penyebabnya masih alam penyelidikan Polsek Pulau Sebuku. Kerugian ditaksir sekitar Rp.350 juta. Tidak ada korban jiwa maupun luka, hanya saja sekitar 75 siswa kehilangan tempat belajar.
Pagi itu juga, pejabat dari Dinas Pendidikan Kab. Kotabaru meninjau ke lokasi kejadian. Drs. H. Fathusysyar'i, M.Si, Sekretaris Dinas Pendidikan, didampingi Camat, Kapolsek, Kades Sungai Bali dan Kepsek SMPN 1, mengatakan bahwa Pemerintah berupaya segera membangun ruang kelas yang terbakar dengan anggaran darurat supaya siswa dapat kembali belajar secara normal.
Warga dan beberapa karyawan PT. SILO yang kebetulan akan berangkat kerja hanya bisa menyelamatkan barang-barang di bangunan Kantor Kepsek dan Guru yang berada diurutan berikutnya untuk diamuk si jago merah. Beruntung, 3 unit mobil tangki air PT. SILO segera datang ke lokasi kejadian dan api dapat dikuasai sekitar sejam kemudian.
Sebuah bangunan rumah dinas guru terdiri dari 2 kopel, 3 buah ruang belajar kelas 3 dan kelas 2 ludes, serta sebuah bangunan kantor Kepsek rusak berat. Seluruh bangunan memang sudah cukup tua dan terbuat dari kayu.
Menurut Kepsek SMPN 1 Pulau Sebuku, Hamdan, api berasal dari rumah dinas guru (Sdr. Andan) yang sedang ditinggal penghuninya sehari sebelumnya ke Kotabaru. Penyebabnya masih alam penyelidikan Polsek Pulau Sebuku. Kerugian ditaksir sekitar Rp.350 juta. Tidak ada korban jiwa maupun luka, hanya saja sekitar 75 siswa kehilangan tempat belajar.
Pagi itu juga, pejabat dari Dinas Pendidikan Kab. Kotabaru meninjau ke lokasi kejadian. Drs. H. Fathusysyar'i, M.Si, Sekretaris Dinas Pendidikan, didampingi Camat, Kapolsek, Kades Sungai Bali dan Kepsek SMPN 1, mengatakan bahwa Pemerintah berupaya segera membangun ruang kelas yang terbakar dengan anggaran darurat supaya siswa dapat kembali belajar secara normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar